UJIAN
AKHIR SEMESTER
Psikologi Hukum Keluarga
Dosen Pengampu :
Prof.Dr. Siti Partini Suadirman., SU
Disusun Oleh:
Umi
Salamah, S.H.I: 1320311060
PRODI HUKUM ISLAM
KONSENTRASI HUKUM
KELUARGA
PASCASARJANA UIN
SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PSIKOLOGI KELUARGA
KONSENTASI HUKUM KELUARGA
PRODI HUKUM ISLAM
UIN SUNAN KALIJAGA
Dosen Pengampu: Prof.Dr. Siti Partini Suardiman, SU
Nama : Umi Salamah
NIM : 1320311060
1.
a. Berikan pengertian : psikologi
keluarga
ilmu yang mempelajari
gejala jiwa dalam kehidupan keluarga
b. Jelaskan arti penting mempelajari psikologi keluarga
dalam mendukung profesi atau pekerjaan anda kelak.
Beberapa manfaat yang bisa
didapat dengan mempelajari psikologi
keluarga antara lain :
1)
Dapat
memberikan layanan dan bantuan dan bimbingan yang tepat dalam masalah keluarga
2)
Dapat
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan timbulnya kesulitan yang dialami
keluarga dengan pendekatan psikologi
3)
Dapat
menemukan dan menetapkan tujuan-tujuan penyeselaian masalah keluarga.
4)
Mampu
memcahkan masalah keluarga tanpa harus dengan saling dirugikan karena dengan
pendekatan kejiwaan.
c. Bantuan apa
yang bisa anda berikan kepada para keluarga untuk menuju keluarga sakinah,
mawadah dan warahmah!jelaskan!
Banyak orang ketika ada
yang menikah mengucapkan selamat menempuh hidup baru semoga menjadi keluraga
sakinah mawadah dan rahmah. Seorang harus diberikan pengertian apa itu kelurga
sakinah yang meliputi mawadah dan rahmah. sakinah mengandung makna ketenangan,
mawadah mengandung arti rasa cinta dan rahmah mengandung arti rasa sayang.
Akad nikah sebagia
pengikat tali perkawinan mempunyai tiga rangkain ikatan sehingga apabila yang
pertama putus ada yang kedua, jika yang kedua putus juga, masih ada yang ketiga
dan terakhir terjadilah talak.[1]
1)
Pengikat
pertama adalah Mawaddah
Mawadah adalah kelapangan dan kekosongan,
maksudnya kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk. Ia adalah
cinta plus yang sejati, denganya cinta yang tampaknya kepatuhan akibat rasa
kagum dan hormat pada seseorang.
Mawadah tidak datang dengan sendirinya dalam
rumah tangga.menurut pakar ada enam tahap harus dilalui suami dan istri untuk
mencapai kehidupan rumah tangga yang sakinah yang dihiasi dengan mawadah dan
rahmah.
a.
Tahap
bulan madu
b.
Tahap
gejolak
c.
Tahap
perundingan dan “negosiasi”
d.
Tahap
penyesuain dan intergrasi
e.
Tahap
peningkatan kualitas kasih saying
f.
Tahap
kemantapan.[2]
2)
Peningkatan
kedua adalah rahmah
Rahmah adalah kondisi psikologi yang muncul di
dalam hati akibat menyaksikan ketidakberdayaan, sehingga mendorong yang
bersangkutan untuk melakukan pemberdayaan.
Rahmah menghasilkan kesabaran, murah hati,
tidak cemburu. pemiliknya
tidak angkuh, tidak juga pemarah, apalagi pendendam. Ia menutup sesuatu dan
sabar menaggung segalanya. Suami dan istri betapapun berusaha untuk menciptakan
mawadah adakalanya belum terasah dengan baik sehingga mengalami erosi,
disinilah faktor rahmah berperan.
Bahwa
kasih disuburkan dengan kesadaran bahwa tak seorang pun yang sempurna. Manusia sempurna hanya Nabi saw. Kekurangan yang
dimiliki istri boleh jadi dimiliki juga oleh suami dalam bentuk lain. Kesadaran
demikianlah yang dapat memelihara dan menyuburkan kasih. Tetapi kalau kasih
putus jangan putuskan perkawinan karena ada amanah yang harus dipertahankan.[3]
3)
Pengikat
ketiga amanah
Istri adalah amanah suami dan suami adalah
amanah istri. Tidak mungkin orang tua dan keluarga masing-masing akan merestui
perkawinan tanpa adanya rasa percaya dan aman. Demikian pun suami-istri tidak
akan menjalin hubungan apabila tidak saling merasa aman dan percaya kepada
pasangannya.
Sebagian besar perkawinan yang gagal adalah
karena hilangnya amanah, iman, dan rasa aman. Dan sebaliknya, perkawinan
bertahan menghadapi
perselisihan, karena adanya iman da takwa.
Jika mawadah dan rahmah menghiasi jiwa
pasangan suami dan isteri maka akan terpelihara amanah yang diemban, sehingga
pondasi rumah tangga kian kukuh dan sendi-sendi akan semakin tegar.
2.
a. Jelaskan beberapa kriteria dalam memilih jodoh
(D.Knox)!
Menurut David Knox (1975) ada
3 (tiga) alasan positif mengapa seseorang melakukan pernikahan yaitu emotional security, companionship,
desire to be a parent. Sedangkan
Kriteria memilih jodoh menurut David Knox yaitu berdasarkan kecocokan, yang
meliputi : 1). Kompatibilitas Rekreasi (kecocokan
rekreasi),seorang cenderung memilih
orang yang punya hobi sama atau punya tujuan sama. 2).Kompabilitas
Kebutuhan Akan Pasangan, 3). Kompatibilitas Seksual, 4).Kompatibilitas Karir
dan Cita-cita Keluarga, 5). Kompatibilitas Peranan, 6).Kompatibilitas Nilai,
disini meluputi nilai agama, ekonomi dan sosial. 7).Komunikasi, seorang akan
memilih pasangan yang nyaman dan nyambung ketika diajak berkomunikasi. 8). Fleksibilitas,
seorang tidak mungkin sama dalam segala bidang, karena itu sifat yang lentur
dibutuhkan, dan seorang cenderung akan memilih orang yang bersikap flekisbel.
9). Dan terakhir Kompatibilitas Body-Clock yaitu dimana pasangan punya
kecocokan kegiatan sehari-hari.
b. Jika anda menjadi narasumber tentang memilih jodoh
yang Islami dihadapan mahasiswa, apa saja yang mesti sdr berikan/sampaikan?
Saudara sekalian setika
memilih jodoh selain berdasarkan apa
yang membuat kita tertarik untuk memilihnya tetapi juga yang bagus agamanya
sebagimana sabda Rasulullah:
تنكح
المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت
يداك
Walaupun
dalam hadis ini disebutkan wanita tetapi konteksnya juga untuk laki-laki. Selain
agama pilihlah pasangan yang sekufu. Hal ini penting kerena ketika ada jurang
pemisah yang sangat jauh akan terlalu sulit
untuk menyatukanya. Walaupun Sekufu tidak harus sama. akan sulit
berkomunikasi seumpama gadis lulusan S2 menikah dengan laki-laki yang tingkat
pendidikanya hanya sampai SMP.
c. Apa kriteria "isteri ideal” dalam pandangan
Islam?
Dalam pandangan islam
istri ideal adalah istri yang sholehah yang bertanggung jawab dalam segala hal.
Seorang Istri berusaha menjalankan
kewajibannya sebagai istri dengan dorongan ibadah dan berharap ridha Allah
semata. Seperti melayani suami, mendidik putra-putrinya tentang agama Islam dan
ilmu pengetahuan, mengajari akhlak yang mulia, menjaga kehormatan keluarga,
memelihara harta suaminya sehingga hati-hati dalam menggunakan keuangan, dan
membahagiakan suaminya.
Sebagaimana Rosullullah SAW. bersabda yang artinya:
" Setelah taqwa kepada Allah, seorang mukmin tidak bisa mengambil manfaat yang lebih baik, dibanding istri yang sholehah dan cantik hatinya, yaitu:
" Setelah taqwa kepada Allah, seorang mukmin tidak bisa mengambil manfaat yang lebih baik, dibanding istri yang sholehah dan cantik hatinya, yaitu:
1)
Jika
suaminya memerintahkan sesuatu kepadanya, dia selalu taat
2)
Jika
suaminya memandangnya, dia menyenangkan dan tidak bikin jenuh
3)
Jika
suaminya menyumpahinya, dia selalu memperbaiki dirinya atas kesalahan yang
disumpahinya,
4)
Apabila
suaminya meninggalkannya (bepergian), dia pun selalu menjaga diri dan harta
suaminya."
4. a. Jelaskan arti penting komunikasi bagi
suami-istri?
Ada
yang mengatakan cukup saling pengertian untuk mendapatkan kebahagiaan dalam
perkawinan. Tetapi bagaimana cara mengerti jika tiada komunikasi. Apa yang
dianggap istri suatu yang bisa menyenangkan suaminya ternyata bisa menimbulkan
konflik, begitu juga sebaliknya. Komunikasi adalah interaksi untuk mengetahuai
apa yang dipikirkan oleh orang lain. Dengan komunikasi akan ada kekompakan dan sedikit perselisihan. Komunikasi yang terjadi dalam
perkawinan tidak hanya komunikasi velbal, tetapi dengan memperhatikan tingkah
laku, kebiasaan berubahan kondisi tubuh jika keduanya saling memahami satu
dengan lain. Sakitnya pasangan bisa diketahui dengan melihat gerak geriknya,
sehingga hubungan pasangan semakin mesra dan tidak terpisahkan. berani mengakui kesalahan jika
memang bersalah. Jangan malu apalagi gengsi untuk meminta maaf kepada pasangan
karena meminta maaf adalah cara paling mudah untuk melembutkan hati pasangan
asalkan kesalahan yang lakukan tidak berulang-ulang.
b. berikan dua contoh komunikasi produktif antara
suami-istri dan juga dua contoh komunikasi tidak produktif antara suami istri?
Contoh kumunikasi produktif antara suami dan istri dalam
rumah tangga.
1). Ana menikah dengan anton setelah mereka tinggal
bersama ternyata ada kebiasaan anton yang suka bangun siang. Padahal mereka
berdua sama-sama bekerja. Sehingga jika anton bangun kesiangan pekerjaan rumah
tangga banyak yang terbengkalai karena keduanya sudah saling sepakat untuk
berbagi tugas. Pada hari minggu keduanya libur bekerja dan bersantai sambil
menonton Film di ruang keluarga.
Ana: mas kitakan sudah
sepakat untuk melakukan pekerjaan rumah tangga bersama-sama?
Anton: (merasa bersalah),
ia dek saya sudah mencoba untuk itu tetapi susah sekali bagi saya karena saya
selalu bangun kesiangan.
Ana: trus bagaimana mas
biar kita berdua enak ketika berangkat kerja, pekerjaan rumah juga selesai kita
kerjakan.
Anton:gimana ya dek?
Bangukan mas pagi-pagi. Jika mas ndak bangun berarti untuk hari selanjutkan
semua pekerjaan mas yang bereskan,,, gimana deal???
Ana: okey kalu gitu...
adik akan bangunkan mas pagi-pagi... tapi kalau mas tidak bangun ingat konsenkuensinya
ya... :)
Anton: iya sayang...
2). Istri punya kebiasaan
suka merumpidan itu kadang keterlaluan. Pada saat usai makan Suami mencoba
mengingatkan:
Suami: mama sudah tidak
ikut ngaji lagi to?
Istri: lo kenapa pa?
Tumben tanya gitu?
Suami: akhir-akhir ini
kebiasaan mama main ke tetangga dan pulang suka membicarakan orang, dulu waktu
kajian kan mama bilang lw sama ustad tidak baik menggosip itu.
Istri: kan itu fakta pa?
Suami: coba renungkan
lagi ma... jugatiada manfaatnya buat kita salah-salah nanti malah jadi fitnah
lo ma.
Istri: Astagfirullah,,,,ia
pa, makasih sudah dingatkan.
Contoh komunikasi tidak
produktif.
1). Arif dan indah
sebagai pasangan suami istri. Indah sebgai rumah tangga danarif mrnjadi tulang
punggung keluarga. mereka sudah mempunyai
anak, akan tatapi arif terlalu sibuk dengan pekerjaanya dan jarang
perhatian terhadap anaknya.
Ketika arif pulang kerja
dan anaknya merengek minta gendong.
Arif: indah... dimana
kamu urus ni udin (nama anak) ngurus anak gak becus.
Indah: udin juga anakmu
bang. Sedikit kash perhatian ama dia napa?
Arif: aku sibuk kerja,
juga buat kamu, dan keluarga kita.
Indah: iya, tapi Cuma
anak kecil minta gendong apa susahnya?
Arif: aku capek, sudah ah
malasngomong sama kamu,,, bisanya nuntut aja.
Indah: maksud kamu apa?
Siapa dulu yang nyuruh saya hanya menjadi ibu
rumah tangga.
Arif: sudah ah capek
ngomong ama kamu, banting pintu dan pergi...
2). Dalam Rumah
tangga Adi dan Intan, Intan punya kebiasaan belanja barang-barang distro dan
banyak pergi bareng ama teman-temanya. Sehingga sering meninggalkan anak-anak
di rumah dan kurang perhatian dengan anak-anak. Suatu malam ketika mereka
berkumpul.adi mencoba mengklarifikasi
adi: tadi sore pertiwi jatuh waktu main sepeda sama
temannya, dan ketika diantar ke rumah kan kamu tidak ada... kemana aja kamu itu
intan: pertiwi juga anak
kamu... kemana menyalahkan aku pertiwi jatuh.
Adi : aku kan kerja, kamu harusnya jaga nak-anak di rumah
jangan keluyuran saja ama teman-temanmu itu.
Intan: saya juga punya kekebasan mas, lagian di rumah
juga ada pembantu.
Adi: kamu ibu mereka intan. Jika kamu kayak gini trus aku
blokir kartu kridit dan lainnya.
Intan: silahkan.... aku bisa nyari uang sendiri. Sambil
membanting pintu.
c. apa saja sumber
konflik dalam keluarga?
Hal sepele jika tidak
dikomunikasikan dengan benar akan menjadi konflik dalam keluarga seperti Aturan yang tidak konsisten, Ambiguitas
kepemimpinan, Stres kerja Persepsi yang berbeda karena terbatasnya
komunikasi, Berbedaan keyakinan, Banyaknya perbedaan, baik dalam hobi,
keinginan dan lainnya.
5. a. Jelaskan
akibat negatif dari terjadinya perceraian, terutama pada anak?
Seorang yang mengalami
percerain akan mengalami dampak yang terjadi pada diri sendiri seperti
kerugian, ketidakbahagian,depresi, putus asa dan kesepian. Hal ini juga dialami oleh anak-anakpasangan perceraian
mereka akan mendapatkan dampak:
1)
anak-anak sering
menyalahkan diri sendiri karena percerain orang tuanya.
2)
Pada anak usia 3-18 tahun
bercerain adalah bukan hal yang biasa sehingga berdampak terhadap psikologinya.
3)
Pengaruh dari orang asuh
yang terkadang tidak mengajari bagaimana seharusnya anak-anak mensikapi
perceraian orang tuanya.
4)
Anak-anak dilarang untuk
berhubungan dengan mantan istri atau suami dan keluarganya, karena mencoba
menghukum mantan pasangan. sehingga akses anak-anak terdahap keluarga ayah atau
ibunya dibatasi.
5)
Anak menjadi hanya
mempunyaiorang tua tunggal terkadang mengikuti ibu atau ayahnya. Atau anak-anak
akan menjadi punya keluarga tiri lantaran ayah dan ibunya mneikah lagi. Hal ini
mmebuat anak harus belajar ulang dan kadang hal ini mengganggu psikologis anak.
6)
Karena tuntutan keadaan
tersebut membuat anak terkadang menjadi minder. Tetapi ada juga karena hal ini
mmebuat anak menjadi kuat.
b. Mengapa jumlah janda jauh lebih banyak dari jumlah
duda? Jelaskan?
- Sejumlah penyebab yang menjadikan jumlah wanita lanjut lebih banyak ketimbang pria tua, menurut dia, rata-rata umur pria 7-8 tahun lebih pendek daripada kaum hawa.
- Sensus penduduk 2010: Laki-laki 49,..%. Perempuan 50,..% Bahwa kelahiran bayi laki-laki lebih banyak dari pada kelahiran bayi perempuan. Umur perempuan lebih lama daripada laki-laki.
- Perkawinan lansia: umur laki-laki lebih pendek daripada perempuan. Tetapi jika sebaliknya biasanya yang menikah lebih dulu yaitu laki-laki di Indonesia usia lansia 60 tahun keatas.
- Perempuan cenderung bisa mandiri dan kuat untuk hidup mandiri ketika menjanda karena ditinggal mati suaminya atau setelah bercerai. Perempuan ampu bekerja sekaligus membesarkananak-naknya tanpa pasangan (menjadi orang tua tunggal). Berbeda dengan laki-laki ketika menjadi orang tua tunggal sulit untuk melakukannya. Karena ketergantungan laki-laki akan pasangan lebih besar.
c. bagi yang bercerai, baik janda maupun duda sering
menikah lagi. Apa saran anda bagi mereka yang akan menikah lagi agar tidak
terjadi perceraian lagi?
Seorang tidak bisa hanya terus berlarut-larut dalam
kesedihan. Mencoba membuka lagi hati dan harapan untuk melanjutkan dengan
mneikah lagi. Untuk menjaga pernikahan supaya tidak mengalami perceraian lagi
yaitu :
1)
Pasangan harus saling
memahami sehingga dalam mengambil keputusan harus dengan pertimbangan yang
matang. Belajar dari pernikahan pertama kesalah pahaman bisa terjadi, sehingga
diperlukan pengertian dari kedua pihak.
2)
Bermuhasabah sehingga
tidak mengulang kesalahan yang sama. Mempelajari dari pengalaman yang lewat apa
saja yang bisa membuat pernikahan menjadi bencana, sehingga dalam pernikahan
kedua diharapkan lebih baik.
3)
Komunikasi yang efektif,
luangkan waktu untuk berkomunikasi sehingga Hubungan terjaga, karena sumber
ketidakharmonisan biasanya karena saling tidak peduli dan tiada komunikasi.
4)
Jujur, saling bercaya dan
menjaga komitmen membuat pernikahan tidak akan goyah. Keterbukaan diperlukan
dalam jalinan hubungan, sehingga ketika ada hal yang tidak sesuai bisa
dimusyawarahkan.
5)
Bersyukur karena mampu
bangkit dari keterpurukan dan bisa menikah lagi. hal ini akan membuat orang
menjadi bijak dan menjaliani pernikahan kedua dengan hati yang lapang.
oleh: umi salamah shodiq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar